Rabu, 16 April 2014

Aktualisasi Diri

Aktualisasi Diri

Abraham Maslow pernah menyatakan (Arinato, 2009) aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik.”


T
 ujuan hidup saya adalah ingin menjadi seorang yang sukses dalam arti sukses bukan hanya untuk diri saya sendiri melainkan sukses untuk oang lain maupun negara yang saya cintai. Saya ingin menjadi sebuah pemimpin suatu perusahaan baik negeri maupun swasta yang mengelola dalam bidang perekonomian yang berpengaruh terhadap ekonomi negara indonesia. Dengan demikian saya dapat memberikan sesuatu untuk negara ini. Dan saya mempunyai target untuk membelikan paket haji untuk kedua orangtua saya dan merenovasi rumah. Itu merupakan keinginan yang harus saya wujudkan selagi kedua orangtua saya masih hidup dan sehat. Saya ingin sekali membahagiakan kedua orangtua saya dengan hasil keringat dan kerja keras saya.

Sebelumnya saya bercita-cita sebagai pilot. Karena saya di janjikan om saya, jika saya masuk IPA dan mempunyai nilai rata-rata baik saya akan di masukan ke sekolah pilot. Tetapi karena saya pada saat SMA ternayata terpilih di bidang IPS akhirnya cita-cita itu pun hanya lewat di benak saya padahal saya yakin pada waktu itu saya akan masuk jurusan IPA karena sebelumnya pada saat tes psikotes nilainya adalah 113 dan tertulis di dalamnya bahwa saya sebagian besar berminat dalam jurusan IPA. Tetapi nasib berkendak lain. Saya juga berpikir bahwa Allah SWT telah memberikan jalan yang lebih baik.

Untuk mencapai semua cita-cita dan angan-angan saya , menurut saya pendidikan itu sangatlah mendukung walaupun yang saya tahu banyak orang yang tidak sekolah sampai tamat SMA saja ada yang kaya dan mempunyai usaha tetapi kekayaan itu bukanlah hal yang terpenting dalam hidup saya yang terpenting adalah ilmu dengan adanya ilmu secara otomatis uang akan mencari-cari kita bukan kita yang mencari-cari uang. Jadi menurut saya, bahwa pendidikan itu mendukung semua tujuan hidup kita.

Dalam pencapaian tujuan hidup saya, sebagai manusia saya mempunyai beberapa faktor penghambat & faktor pendorong. Di antara lainnya faktor penghambat saya adalah sifat malas yang saya miliki kadang muncul tiba-tiba, sedikit susah membagi waktu untuk kegiatan perkuliahan maupun untuk hal lainnya. Karena saya suka bersosialisasi dan olahraga terutama futsal dan voli. Faktor pendorong yang saya miliki adalah saya mempunyai keluarga yang berkecukupan dalam materi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan selain itu support dari orangtua, kakak, saudara maupun dari teman-teman saya yang dapat memberikan semangat kepada saya untuk lulus tepat waktu di perkuliahan Universitas Gunadarma dengan jurusan akuntansi ini.

Di dalam diri seseorang pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan yang saya miliki adalah saya sedikit mengetahui tentang alat elektronik, perangkat komputer dan mengetahui sedikit tentang motor karena saya suka membaca koran tentang komputer dan motor selain itu saya seringkali mendengarkan teman berdiskusi tentang komputer ataupun motor. Saya sangat menyukai semua olahraga terutama olahraga futsal dan voli. Mengenai sifat, kelebihan yang saya miliki menurut saya adalah royal kepada kawan, apa adanya, konsisten. Di dalam kelebihan saya tersebut saya masih banyak kekurangan yaitu kurang mahir dalam bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya dan mempunyai kekurangan dalam hal keahlian karena tingkat wawasan saya masih rendah. Dan mengenai sifa, kekurangan yang saya miliki adalah sedikit susah membagi waktu, terkadang timbul sifat malas, menunda tugas. Dengan semakin bertambahnya usia dan tingkat wawasan saya, saya berharap semua kekurangan yang ada dalam diri saya dapat hilang.

Jadi inti dari aktualisasi diri saya adalah saya optimis dan mampu untuk menempatkan diri di dalam dunia kerja dan saya yakin suatu saat nanti jika tujuan hidup saya tercapai saya optimis menjadi seseorang yang berguna setidaknya untuk negara sekalipun untuk dunia. Karena saya yakin di belakang saya banyak orang yang menyayangi saya dan mensupport saya.


“Man Jadda Wa Jadda”